PERENCANAAN BISNIS (BUSINESSNPLAN)
1. RINGKASAN
PELAKSANAAN
2. VISI DAN MISI
3. LINK. USAHA
4. PERENC.PEMASARAN
5. TEAM MANAJEMEN
6. DATA FINANSIAL
7. PERTIMBANGAN LEGAL
8. PEMASOK
9. RESIKO
10. ORANG-ORANG PENTING
1.
Visi & Misi Usaha
Visi : merupakan cita-cita yang ingin
dicapai usaha dalam jangka panjang (What
to Be? )
Misi : merupakan cara-cara
yang digunakan usaha dalam mencapai visi usaha (How toBe?
. Misi dapat berupa
pernyataan kalimat atau kata yang mengingatkan pelaku usaha
untuk bekerja
sesuai Misi dalam mencapai Visi.
ASPEK PEMASARAN
Gambaran Umum Pasar ( STP )
·
Segmen Pasar merupakan gambaran umum dari
konsumen usaha kita
·
Target Pasar merupakan sasaran khusus bagi
konsumen potensial dari usaha kita.
·
Positioning adalah bagaimana kita menempatkan usaha kita
diantara pesaing usaha yang sejenis
Permintaan
Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk. Proyeksikan permintaan konsumen dalam beberapa
periode / tahun mendatang seperti kenaikan x % per tahun sesuai kenaikan jumlah
penduduk
Tahun
|
Perkiraan Peralatan
(Dlm Unit)
|
Penawaran
Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar
Nama Perusahaan Pesaing
|
Kapasitas Produksi / Tahun ( dalam Unit )
|
Proyeksi penawaran dalam beberapa periode /
tahun mendatang. Proyeksi penawaran disesuaikan dengan permintaan
seperti kenaikan x % per tahun sesuai pertumbuhan ekonomi
Tahun
|
Perkiraan Penawaran
(Dlm Unit)
|
Rencana Penjualan dan Pangsa
Pasar
Rencana Penjualan : adalah rencana produk yang akan dijual dalam waktu
1 tahun disesuaikan
dengan kondisi permintaan dan penawaran.
Pangsa Pasar : adalah
bagian dari penjualan produk kita dibandingkan dengan penjualan
total produk sejenis
dalam industri
Tahun
|
Permintaan
(A)
|
Penawaran
(B)
|
Peluang
(C = A-B)
|
Rencana
Penjualan
|
Pangsa Pasar
(E = DX100% / C)
|
Strategi Pemasaran
Perusahaan dan Pesaing
Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen
melalui beberapa cara :
1.
Advertising (Iklan)
Beriklan dapat dilakukan
melalui media berikut : Media Cetak :
Brosur, spanduk, poster, iklan majalah/koran. Media TV dan Radio : Iklan TV, Jingle Iklan Radio
2.
Sales Promotion
Promosi melalui acara /
pameran yang digelar di tempat keramaian dimana konsumen produk berada dan juga
dilakukan penjualan ditempat.
3.
Personal Selling
Promosi melalui penjualan
langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk
langsung.
4.
Public Relation
Cara promosi ini cenderung
untuk membuat image perusahaan baik dimata konsumen bukan mempromosikan produk
secara langsung. Umumnya dilakukan oleh perusahaan besar.
5.
Placement
Merupakan cara untuk
mendistribusikan produk kita untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi
yang dilakukan dapat secara langsung ke konsumen atau melalui pedagang
perantara seperti wholesaler (pedagang besar) atau retailer (pedagang
kecil).
6.
People
Merupakan kriteria sumber daya
manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara
langsung ataupun tidak langsung.
7.
Process
Proses yang ditampilkan kepada
konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan
seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen.
8.
Physical Evidence
Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Seperti tempat yang menarik dan bersih untuk restoran.
Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Seperti tempat yang menarik dan bersih untuk restoran.
Note :
Semua strategi pemasaran yang dibuat berdasarkan 7 P diatas haruslah dibandingkan dengan strategi pemasaran yang diterapkan oleh pesaing. Strategi pemasaran yang kita buat harus berbeda dan lebih unggul dalam menarik konsumen.
Semua strategi pemasaran yang dibuat pastilah mempunyai anggaran / biaya sehingga perlu dicatat biaya yang dikeluarkan per bagian P.
Semua strategi pemasaran yang dibuat berdasarkan 7 P diatas haruslah dibandingkan dengan strategi pemasaran yang diterapkan oleh pesaing. Strategi pemasaran yang kita buat harus berbeda dan lebih unggul dalam menarik konsumen.
Semua strategi pemasaran yang dibuat pastilah mempunyai anggaran / biaya sehingga perlu dicatat biaya yang dikeluarkan per bagian P.
ASPEK ORGANISASI
DAN MANAJEMEN
Aspek Organisasi
·
Nama Perusahaan / Usaha
·
Nama Pemilik / Pimpinan
·
Alamat kantor dan tempat usaha
·
Bentuk Badan Hukum ( Kalo berbentuk Badan Hukum )
·
Struktur Organisasi
·
Jabatan, Jumlah staf, Uraian Tugas, dan Penggajian
Jabatan
|
Uraian
Tugas
(A)
|
Jumlah
(B)
|
Gaji
/ Bulan
(C)
|
Total
(BxC)
|
Pimpinan
|
||||
1. Direksi
|
||||
Staf
|
||||
1. Bag. Pemasaran
|
||||
2. Bag. Produksi
|
||||
3. Bag. Keuangan
|
||||
Total Gaji / Bulan
|
Perijinan
Perijinan yang perlu disiapkan
sebelum usaha dimulai dan disertai dengan biaya pengurusannya. Apabila usaha
kita tidak berbentuk badan hukum maka perijinan tidak kompleks tetapi hanya
perlu perijinan dari wilayah sekitarnya (paling tidak sampai ijin kecamatan /
kelurahan ) disertai keterangan dari pihak RT / RW dimana usaha kita berada.
Sedangkan bila usaha kita akan
berbentuk badan hukum maka perijinan yang diperlukan adalah : ijin prinsip
(dari instansi terkait), SITU (Surat Ijin Tempat Usaha), TDP ( Tanda Daftar
Perusahaan), Akta Pendirian Perusahaan, dll.
Semua biaya diatas berkisar antara 5-7 jt untuk berbentuk PT (Perseroan
Terbatas) tergantung wilayah usaha dan dikerjakan semuanya oleh NOTARIS.
ASPEK PRODUKSI
Produk
Perencanaan
yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur
dan industri pengolahan adalah:
a.
Dimensi Produk
Dimensi
produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk,
ukuran, warna serta fungsinya.
b. Nilai/Manfaat Produk
Manfaat
yang dapat ditawarkan oleh produk dapat dibagi dalam 5 tingkatan, yaitu:
·
Manfaat inti (core benefit): adalah manfaat yang diberikan
untuk pemenuhan terhadap kebutuhan utama konsumen, misalnya kebutuhan berbicara
jarak jauh.
·
Manfaat dasar (basic benefit): adalah manfaat dasar yang
diberikan untuk memecahkan masalah kebutuhan utama, misalnya telepon.
·
Manfaat yang
diharapkan (expected benefit):
adalah manfaat yang diharapkan lebih dari sekedar pemenuhan kebutuhan dasar,
misalnya telepon yang dapat dibawa-bawa (HP).
·
Manfaat di
atas harapan (augmented benefit):
adalah manfaat yang dapat diberikan lebih dari yang diharapankan oleh konsumen,
misalnya HP yang dapat digunakan untuk SMS.
·
Manfaat
potensial (potential benefit):
adalah semua manfaat yang mungkin dapat diberikan lebih dari sekedar augmented
benefit, misalnya HP yang dapat digunakan sebagai lampu senter, kamera, video
recorder, video calling, fax, internet, dsb.
c.
Kegunaan/FungsiProduk
Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir); meliputi:
Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir); meliputi:
·
Convenience
goods, yaitu produk yang dibutuhkan
sehari-hari dan mudah didapat,
misalnya beras, gula, teh, permen, dll.
misalnya beras, gula, teh, permen, dll.
·
Shopping goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh kon-sumen
berdasarkan
kualitas, harga, tren, dan gaya. Contohnya adalah baju, telepon seluler, mobil, dsb.
kualitas, harga, tren, dan gaya. Contohnya adalah baju, telepon seluler, mobil, dsb.
·
Specialty
goods, yaitu produk yang mempunyai
karakteristik unik dan mempunyai
merek yang sudah terkenal; misalnya mobil mewah, jam tangan mewah, dsb.
merek yang sudah terkenal; misalnya mobil mewah, jam tangan mewah, dsb.
·
Unsought
goods, adalah produk yang kurang
dikenal atau dike-tahui umum tetapi
kurang diminati, misalnya asuransi
kurang diminati, misalnya asuransi
Produk industri, yaitu produk
yang biasa dibeli oleh pelaku usaha produksi lainnya. Biasa
dikenal
dalam B to B (business to business). Dapat dibagi dalam 3 golongan,
yaitu
·
Bahan baku dan
suku cadang: merupakan bahan mentah yang akan diproses lebih
lanjut.
lanjut.
·
Barang modal:
yaitu barang-barang yang berumur lebih dari 1 tahun dan tidak
untuk dijual belikan.
untuk dijual belikan.
·
Perlengkapan dan
jasa bisnis, yaitu produk tidak tahan lama yang membantu
operasional perusahaan.
operasional perusahaan.
Proses Produksi
Perencanaan proses produksi pada dasarnya
menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk
atau output yang dimaksud. Bentuk proses biasa digambarkan dalam lembaran skema
atau diagram alur yang disertai dengan keterangan deskriptif.
Kapasitas Produksi
Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua
mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah
produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai
dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan
peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa
dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari,
atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas dilakukan dalam
jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.
Tahun
|
Rencana produksi (dalam
unit)
|
Tanah dan Bangunan
Perencanaan
tanah dan bangunan berkaitan dengan lokasi untuk kan-tor, tempat usaha, pabrik,
gudang, tempat parkir, dll. Untuk keperluan perhitungan kelayakan finansial
usaha, maka perlu diperhitungkan ukuran, harga beli atau sewanya.
Pemasangan Sarana Penunjang
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata
letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan
sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain.
Jenis Biaya
|
Jumlah Biaya
|
Pemasangan instalasi listrik
|
|
Pemasangan instalasi air (PAM)
|
|
Pemasangan instalasi telepon
|
|
Pemasangan instalasi internet
|
|
Dan lain-lain
|
|
Total Biaya Pemasangan Sarana Penunjang :
|
Mesin dan Peralatan
Baik untuk skenario pembelian
ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin
proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan
kompetensi teknis wirausahawan.
Nama
Mesin/Peralatan
|
Merk
|
Jumlah Unit
|
Harga
|
Jumlah Harga
|
Total Pembelian
Mesin/Peralatan
|
Bahan Baku dan Bahan Pembantu
Perencanaan
bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan
kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier,
kuantitas, harga beli, persyaratan pembe-lian, ketersediaan, dan persediaan.
Nama Bahan Baku
|
Merk
|
Jumlah Unit
|
Harga
|
Jumlah Harga
|
Total Pembelian Bahan
Baku
|
Tenaga Produksi (Tenaga
Kerja Langsung)
Perencanaan
tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai
kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibu-tuhkan, dan persyaratankerja.
a.
SISTEM HARIAN
Jenis Kegiatan
|
Tarif/Upah per hari
|
Jumlah Tenaga Kerja
|
Jumlah Hari Kerja/Tahun
|
Jumlah (Rp.)1
|
Total Upah Tenaga Produksi Sistem Harian
|
b.
Sistem Borongan
ASPEK
KEUANGAN
Proyeksi Keuangan
Aspek
finansial dari proposal bisnis harus dapat memperlihatkan potensi dana yang
dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di
dalamnya 3 perfoema laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow.
Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha
secara finansial sebagai berikut:
A.
Sumber Pendanaan
Uraian
|
Persentase (%)
|
Jumlah
|
|
(a)
|
(b)
|
(c = a + b)
|
|
1. Modal Sendiri
|
|||
2. Pinjaman
|
|||
Jumlah (1+2)
|
B.
Kebutuhan Pembiayaan/Modal
Investasi
Uraian
|
Banyaknya
|
Harga/Unit
|
Jumlah
|
(1)
|
(2)
|
(3 = 1 x 2)
|
|
a. Tanah
|
|||
b. Bangunan
|
|||
c. Mesin/Peralatan
|
|||
d. Peralatan Kantor
|
|||
e. Alat angkut
|
|||
f. Infrastruktur
|
|||
g. Biaya pra operasi
|
|||
Jumlah
|
C.
Kebutuhan Pembiayaan/Modal
Kerja
Uraian
|
Banyaknya
|
Harga/Unit
|
Jumlah
|
(1)
|
(2)
|
(3 = 1 x 2)
|
|
a. Bahan Baku
|
|||
b. Persediaan Bahan
|
|||
c. Produk dalam proses
|
|||
d. Piutang
|
|||
e. Uang Kas
|
|||
Jumlah
|
D.
Analisa Biaya Tetap
Uraian
|
Banyaknya
|
Harga/Unit
|
Jumlah
|
(1)
|
(3)
|
(3 = 1 x 2)
|
|
a. Gaji
|
|||
b. Penyusutan
|
|||
c. Bunga Pinjaman
|
|||
d. Biaya Pemasaran
|
|||
e. Biaya Lainnya
|
|||
Jumlah
|
E.
Analisa Biaya Tidak Tetap
Uraian
|
Banyaknya
|
Harga/Unit
|
Jumlah
|
(1)
|
(2)
|
(3 = 1 x 2)
|
|
a. Upah
|
|||
b. Biaya Bahan
|
|||
Jumlah
|
F.
Proyeksi Aliran Kas Usaha
Uraian
|
Tahun
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
a. Sumber dana (in flow)
|
|||||
b. Penggunaan dana (out flow)
|
|||||
c. Arus kas bersih (net flow = a – b)
|
|||||
d. Keadaan kas awal
|
|||||
e. Keadaan kas akhir (c + d)
|
Studi Kelayakan Bisnis
1. Pay Back Period
2. Kriteria Nilai Bersih Sekarang (NPV)
3. Kriteria Ratio Manfaat-Biaya
(Benefit Cost Ratio)
4. Kriteria Internal Rate of Return (IRR)
Pay Back Period
“Jika
payback period lebih pendek waktunya daripada maximum payback period, maka
usulan investasi dapat diterima”
Contoh : Sebagaimana hasil perhitungan Rugi
laba dan Arus Dana/Kas dalam tabel 1 & 2, diperoleh data arus kas/dana
bersih selama 5 tahun sbb:
Th.0 Pengeluaran
investasi (Rp.
700.000.000)
Th.1 Arus
Kas masuk bersih 1 Rp. 168.305.000
Th.2 Arus
Kas masuk bersih 2 Rp. 269.428.000
Th.3 Arus
Kas masuk bersih 3 Rp. 308.906.000
Th.4 Arus
Kas masuk bersih 4 Rp. 235.126.000
Th.5 Arus
Kas masuk bersih 5 Rp. 469.987.000
Perhitungan
Investasi semula Rp 700.000.000
Arus Kas masuk Th.1 Rp. 168.305.000 1
Tahun
Saldo investasi Rp. 531.695.000
Arus KAS masuk Th.2 Rp. 269.428.000 2
Tahun
Saldo investasi Rp. 262.267.000
Arus KAS masuk Th.3 Rp. 308.906.000 3
Tahun
Saldo investasi (Rp. 46.639.000)
PI = 2 tahun + ( 46.639.000/308.906.000 x 1 tahun )
= 3,15 Tahun atau 3 tahun 1.5
bulan
Net Present Value (NPV)
NPV
adalah selisih antara Present Value dari pada Benefit dan Present Value dari
biaya.
Rumus :
NPV = (
B1 + B2 + …
Bn ) - ( C1 + C2 +
C2
1+i (1+i)² (1+i)n 1+i (1+i)² (1+i)n
Dalam suatu investasi dinyatakan “Go” bila nilai NPV ≥ 0
Ratio manfaat Biaya (Net Benefit-Cost Ratio)
Bt - Ct
(1
+ i )t
Net B/C
= ----------------------
Ct –
Bt
(1 + i )t
Jika Net B/C ≥ 1 merupakan tanda investasi
tersebut “GO”.
Internal Rate of Return (IRR)
IRR
adalah nilai discount rate I yang membuat NPV dari proyek yang sama dengan nol
IRR dapat juga dianggap sebagai tingkat
keuntungan atas investasi bersih dari sesuatu proyek, asal setiap benefit
bersih yang diwujudkan (yaitu setiap Bt – Ct bersifat positif) yang ditanam
kembali dalam tahun berikutnya dan mendapatkan tingkat keuntungan i (interest
rate) selama sisa umur investasi/proyek
IRR
= i’ + N
P V
( i” – i’ )
NPV’ – NPV”